![]() |
Polisi Olah TKP penemuan gadis remaja yang bundir di Nias Barat |
Nias Barat - Merasa terlambat berangkat sekolah ditambah tidak ada kendaraannya, seorang gadis remaja nekat bunuh diri (bundir), dengan cara gantung diri di pohon jambu tepat dibelakang rumahnya di desa Hilibadalu, Ulu Moroo, Nias Barat. Rabu (06/08/2025).
Peristiwa mencekam kepada gadis remaja berisial E-T-A-W umur 15 Tahun ini terjadi kemarin pada hari selasa pagi 5 Agustus 2025, diketahui oleh ibu kandungnya sekitar pukul 08.00 wib setelah anaknya tidak ada didalam kamar sementara jendela keadaan terbuka.
Kapolres Nias, AKBP Agung yang disampaikan oleh Plt Kasi Humas berdasarkan informasi dari Kapolsek Mandrehe, setelah dilakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) korban meninggal akibat gantung diri di pohon Jambu belakang rumahnya.
"Berdasarkan keterangan dari saksi mata sekaligus kakak kandung korban berisial D-E-R-W, bahwa korban sebelumnya masih menjalankan aktivitas pagi seperti biasa. Sekitar pukul 05.00 WIB, korban diketahui mencuci piring dan memasak. Ia bahkan sempat mandi dan mengenakan seragam sekolah. Namun, sekitar pukul 07.00 WIB, korban menyampaikan kepada ibunya, S.H., bahwa ia tidak jadi berangkat ke sekolah karena merasa sudah terlambat dan tidak ada kendaraan. Setelah itu, korban mengganti pakaian dan masuk ke kamar," jelas Kapolres Nias melalui Plt Kasi Humas, Aipda Motivasi Gea.
Sekitar pukul 08.00 WIB, ibu korban menyadari bahwa anaknya tidak berada di dalam kamar, sementara jendela kamar sudah dalam keadaan terbuka. Kakaknya kemudian pergi mencari ke arah kebun belakang rumah, dan di sanalah korban ditemukan tergantung di pohon jambu dengan menggunakan kain berwarna merah dan hijau.
"Korban kemudian diturunkan dan dibawa ke dalam rumah oleh pihak keluarga. Pemeriksaan medis dari petugas Puskesmas Mandrehe menyebutkan bahwa korban diperkirakan telah meninggal dunia sekitar dua jam sebelum ditemukan. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik pada tubuh korban. Telapak tangan dalam posisi mengepal, sementara telapak kaki korban tampak membiru," tutur Aipda Motivasi.
Polsek Mandrehe telah melakukan beberapa langkah penanganan, yaitu Melaksanakan olah TKP secara menyeluruh, Mengamankan barang bukti berupa kain yang digunakan korban, dan Menerima surat pernyataan dari pihak keluarga korban yang menyatakan tidak keberatan atas kejadian tersebut dan menolak dilakukan autopsi.
"Dari hasil olah TKP dan keterangan saksi, kuat dugaan korban meninggal dunia akibat murni bunuh diri. Meski demikian, pihak kepolisian tetap melakukan pendalaman guna mengetahui secara pasti motif di balik tindakan tragis tersebut. Pihak keluarga telah menerima kejadian ini sebagai musibah dan memilih untuk tidak melanjutkan proses hukum lebih lanjut," ujarnya. (Haogo Zega).
0 Komentar