![]() |
Ahli Gizi, Akuntansi dari SPPG Lasara Sawo bersama Bhabinsa menjenguk seorang Siswa di Puskesmas Tuhemberua | Foto : istimewa |
Nias Utara - Dihebohkan isu seorang siswa SMA Negeri 1 Tuhemberua sakit diduga keracunan usai konsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG), namun setelah pemeriksaan dokter ternyata siswa tersebut diare ringan. Selasa (14/10/2025).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nias Utara, Yaadil Telaumbanua membenarkan ada seorang siswa SMA Negeri 1 Tuhemberua dirawat di Puskesmas Tuhemberua pada hari sabtu pagi dengan informasi awal dari orang tua siswa akibat keracunan usai konsumsi MBG pada hari jumat sebelumnya, tetapi setelah diperiksa dokter siswa tersebut sakit karena diare ringan.
"Salah seorang Siswa SMA Negeri 1 Tuhemberua telah dirawat di Puskesmas Tuhemberua, dan kemarin hari senin pagi sudah sehat dan pulang kerumahnya. Masuk ke puskesmas itu pada hari sabtu pagi, setelah diperiksa dokter ternyata bukan keracunan tapi diare ringan, namun orang tua siswa bertahan mengatakan anaknya sakit akibat memakan MBG, karena orang tua siswa terus bertahan maka dokter memberi rujukan untuk dibawa ke rumah sakit Gunungsitoli, saat itu orang tua siswa tidak ingin anaknya dirujuk dan menerima hasil diagnosa dokter," jelas Yaadil Telambanua.
Yaadil menambahkan yang namanya keracunan dari MBG itu bukan hanya dialami oleh satu orang siswa saja seperti yang terjadi di SMA Negeri 1 Tuhemberua, karena yang mengkonsumsi MBG tersebut puluhan siswa dalam satu kelas atau ratusan siswa di setiap sekolah. Sehingga menurutnya, tidak masuk akal disebut keracunan hanya satu orang siswa, dan terbukti dari hasil diagnosa dokter ternyata karena diare ringan.
Kepala SPPG Lasara Sawo, Yurisman Telaumbanua saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya telah langsung menjenguk siswa yang dituding keracunan MBG tersebut di Puskesmas Tuhemberua.
"Pendistribusian MBG di SMA 1 Tuhemberua sudah berjalan kurang lebih dua bulan, baru kali ini ada satu siswa versi orang tuanya dengan mengatakan anaknya keracunan, sementara di sekolah itu berjumlah 564 siswa saat itu mengkonsumsi MBG yang sama, meski demikian kami dari SPPG terdiri dari Ahli Gizi dan Akuntansi juga bersama Bhabinsa telah menjenguk siswa tersebut di Puskesmas Tuhemberua, dan hasil diagnosa dokter adalah diare ringan bukan karena keracunan MBG," tutur Yurisman. (Haogo Zega).
0 Komentar