 |
| Kacabdis Wilayah XIII Provinsi Sumatera Utara, Augustinus Halawa | Foto : Haogo Zega |
Gunungsitoli - Oknum guru sekaligus sebagai wali kelas X (sepuluh) di SMA Negeri 1 Gunungsitoli yang melarang siswa ikut ujian tengah semester karena tidak mampu bayar sumbangan berkedok sukarela, akan diberi sanksi atau teguran. Rabu (08/09/2025).
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdis) Wilayah XIII Provinsi Sumatera Utara, Augustinus Halawa saat diwawancarai sejumlah wartawan di ruang kerjanya.
"Kita akan memberikan sanksi atau teguran kepada guru atau wali kelas tersebut supaya tidak terulang kepada siswa terhalang ujian hanya karena tidak membayar sumbangan dari komite," tegas Augustinus.
Sementara siswi berinisial KG, kelas X (sepuluh) di SMA Negeri 1 Gunungsitoli, yang sebelumnya dilarang mengikuti ujian tengah semester oleh wali kelasnya akibat tidak mampu membayar sumbangan berkedok sukarela, kini telah diizinkan mengikuti ujian susulan.
"Kita sudah monitoring langsung di sekolah dan kita juga telah ketemu dengan siswa tersebut, dia sudah mengikuti ujian susulan dan aktif bersekolah seperti biasa," jelasnya.
Tentang sumbangan berkedok sukarela yang dipungut oleh pihak sekolah, Kacabdis wilayah XIII Provinsi Sumatera Utara mengaku baru mengetahui sejak kemarin saat monitoring disekolah. Augustinus Halawa menyebut akan berkoordinasi ke Dinas Pendidikan Provinsi telebih dahulu untuk memastikan regulasi terhadap pungutan berupa sumbangan dimaksud.
"Itu kita ketahui saat monitoring kemarin pada hari selasa tanggal tujuh oktober bahwa ada pengumpulan atau mengambil uang SPP di SMA Negeri satu Gunungsitoli, berebeda-beda setiap siswa ada yang 40ribu, dan itu hasil kesepakatan orang tua siswa bersama komite," tutur Augustinus Halawa.
Diberitakan sebelumnya, Tak Mampu Bayar Sumbangan Berkedok Sukarela, Seorang Siswi SMAN 1 Gusit Dilarang Ujian. (Haogo Zega).
0 Komentar